NARASISULTRA.ID, KONUT- Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan inovasi untuk menekan inflasi dan mengentaskan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
Baru-baru ini, Bupati Konawe Utara H. Ruksamin, didampingi Wakil Bupati H. Abubaera, Forkopimda, dan Kepala OPD lingkup Pemda Konut. Bupati Ruksamin
memimpin penanaman perdana komoditi wijen di Desa Matandahi, Kecamatan Motui.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut,
Ruksamin mendatangkan Ketua Bidang Pertanian Perkebunan dan Peternakan BPP HIPMI M. Hadi Naiggolan, serta Ketua HIPMI Jawa Timur Tina, beserta tim ahli yang akan memberikan bimbingan kepada kelompok tani dalam budi daya Wijen.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin menjelaskan, penanaman Wijen didaerahnya merupakan bagian dari program Unit Reaksi Cepat Pengendalian Ekstrim, Inflasi, dan Stunting secara Selaras (URC-KISS) Konut.
Ruksamin mengungkapkan telah menetapkan target lahan seluas 1000 hektar untuk penanaman wijen diwilayahnya, yang menandakan komitmen serius untuk menghasilkan perubahan yang positif.
Bupati Ruksamin juga mengungkapkan, tujuan dari penanaman wijen ini tidak hanya terpaku pada aspek ekonomi semata. Tetapi dapa memakmurkan masyarakat, menciptakan lingkungan yang sejahtera, dan memberikan solusi terhadap masalah inflasi serta kemiskinan ekstrem di Konawe Utara.
“Langkah konkret ini sebuah upaya pemerintah daerah untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat,”ungkapnya
Untuk memastikan kelanjutan proyek ini, Bupati Ruksamin merencanakan penandatanganan kontrak pembelian antara BPP HIPMI dan masyarakat setempat di Hut Konut yang akan datang.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi dari Wikipedia, Wijen adalah semak semusim yang termasuk dalam famili Pedaliaceae. Tanaman ini dibudidayakan sebagai sumber minyak nabati, yang dikenal sebagai minyak wijen, yang diperoleh dari ekstraksi bijinya. Afrika tropik diduga merupakan daerah asalnya, yang lalu tersebar ke timur hingga ke India dan Tiongkok.(Bsl/Adv)