NARASISULTRA.ID, KONUT- Puluhan Mahasiswa Konawe Utara, yang tergabung di Fron Anoa menggugat, dan terhimpun dalam tiga Paguyuban yakni Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Kecamatan Andowia, (IPPMAKA), Himpunan Mahasiswa Pemuda Pelajar Kecamatan Asera (HMPPKA) dan Himpunan Mahasiswa Pemuda Pelajar Kecamatan Oheo (HIPPMAKO), lakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Konawe Utara, Kamis, (22/6/2023).
Buntut tiga paguyuban Konawe Utara tersebut melakukan aksi unjuk rasa, karena mereka menduga Dinas Pendidikan Konut, bermain dalam penyaluran Beasiswa Konasara.
Dalam orasinya, masa aksi mendesak ingin bertemu Kepala Dinas Pendidikan atau Sekretaris Dinas untuk meminta penjelasan terkait data penyaluran beasiswa Konasara.
Akibat tidak ditemui oleh kedua pejabat lingkup Dinas PK tersebut, masa aksi menerobos masuk dan mengusir pegawai serta staf Dinas Pendidikan untuk mengosongkan kantor. Dan menyegel kantor Dinas Pendidikan mengunakan paku dan kayu.
Ikra Muhammad Fadil selaku Jendral lapangan mengatakan alasan meraka melakukan aksi unjuk rasa, karena pihaknya menilai penyaluran beasiswa Konasara yang dilakukan Dinas Pendidikan sudah tidak sesuai mekanisme yang di buat oleh Pemerintah daerah.
“Padahal dalam aturan Bupati Konawe Utara yang tertuang di Undang-undang nomor 56 tahun 2019 jelas telah di atur terkait tata cara penyaluran beasiswa Konasara. Tapi, realitas dilapangan itu tidak dijalankan,” tegas Ikra.
Bukan hanya itu, mahasiswa Muhammadiyah Kendari tersebut juga menduga bahwa oknum pihak Dinas Pendidikan Konut telah memotong beasiswa Konasara sehingga tidak terbagi merata.
“Yang buat kami kecewa dan menyegel kantor dinas PK ini, karena Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan dinas Pendidikan, tidak kunjung ditunjukkan kepada kami, padahal kami ingin melihat kebenaranya,”pungkas Ikra.
Ditempat yang sama, Ketua Umum IPPMAKA Konut Muh.Itong Saputra, menjelaskan bahwa ada beberapa mahasiswa yang terindikasi menerima beasiswa secara tebang pilih yakni mereka mendapatkan beasiswa dengan anggaran dana besar.
“Dan kami menduga, mereka mendapatkan beasiswa tersebut tanpa persyaratan sama seperti yang diajukan mahasiswa Konawe Utara pada umumnya,”tutur Itong.
Terpisah, Ketua Paguyuban HIPPMAKO Konut Muh.Rikal juga memberikan penegasan bahwa aksi yang mereka lakukan akan terus berlanjut sampai ada titik temu.
“Jika aspirasi kami tidak di indahkan oleh pihak pemerintah daerah, kami akan melakukan laporan resmi kepada pihak yang berwajib,”tegasnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Utara, Kasim Pagala mengatakan akan segerah memanggil Kepala Dinas Pendidikan Konut, terkait aspirasi yang di sampaikan fron Anoa menggugat.
“Dalam waktu se singkat-singkatnya saya akan memanggil Dinas Pendidikan dan menanyakan bagimana mekanisme yang mereka lakukan,”tutupnya.(*)