NARASISULTRA.ID, KONUT- Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat(AD), Jenderal Dr Dudung Abdurachman melakukan peninjauan lokasi persiapan pembangunan skuadron di Desa Molore Kecamatan Langgikima, Selasa, (11/10/2023).
Peninjauan lokasi oleh Kasad didampingi Danrem 143 /HO, Brigjen TNI Ayub Akbar dan Dandim 1430/Konawe Utara (Konut), Letkol Kav Sofyan, dan di sambut langsung oleh Bupati H. Ruksamin, Wakil Bupati H. Abuhaera, Ketua DPRD Ikbar, Sekda HM Kasim Pagala , unsur Forkopimda, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat.
Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Bupati Konut, H Ruksamin di markas besar TNI AD awal bulan lalu tentang hal yang sama.
Hanya berselang seminggu dari kunjungan itu, Jenderal Dudung bersama rombongan langsung melakukan kunjungan dan meninjau lokasi persiapan pembangunan skuadron
Usai melakukan peninjauan lokasi, Dudung Abdurachman memastikan pembangunan skuadron Penerbad akan rampungkan tahun 2024 mendatang. Ia menilai lahan yang disiapkan pemerintah daerah untuk pembangunan Penerbad secara kasat mata sudah sangat layak.
“Dilihat dari lokasi, tidak melihat kata ancaman, lokasi ini sangat strategis kalau nanti ditempatkan disini dan perekonomian bisa semakin maju,” ungkap Dudung.
Lebih lanjut, ia menjelaskan akan mulai merencanakan kebutuhan materil dan personil guna pembentukan skuadron di wilayah Langgikima tersebut.
“Yang penting landasan dulu kita selesaikan pembagunannya. baru kita siapkan personilnya. Saya minta dukungan dari masyarakat semoga pembangunannya berjalan dengan lancar. Pasti akan terbangun di 2024,”harapnya.
Untuk diketahui, pembentukan skuadron Penerbad di Konut itu tak lepas dari kerja keras pemerintah kabupaten yang dipimpin Bupati, H. Ruksamin dan Wakil Bupati H. Abuhaera.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemda Konut telah menyiapkan lahan seluas 180 hektar untuk kepentingan pembentukan landasan pesawat terbang tersebut. Lokasi itu masuk dalam wilayah Desa Molore dengan status lahan Areal Penggunaan Lain (APL). Yang berarti tidak masuk dalam kawasan hutan.
“Lahan yang kami siapkan dekat dengan fasilitas umum baik itu Puskesmas dan pasar. Kami pemerintah daerah berharap pembangunan skuadron akan meningkatkan ekonomi masyarakat Konut khususnya dan Sulawesi Tenggara pada umummya,”pungkas Ruksamin.(Bsl/b)