NARASISULTRA.ID, KONUT- Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menjadi langganan banjir setiap musim penghujan datang.
Baru-baru ini, salah satu wilayah di Konawe Utara tepatnya Desa Sabandete, Kecamatan Oheo terjadi banjir besar yang menyebabkan ruas jalan penghubung Kendari-Morowali terputus.
Dari pantauan dilapangan, banjir diikuti arus air yang deras masih masih menutupi badan jalan sepanjang 300 meter.
Antrian kendaraan baik roda dua dan empat yang hendak melintas terlihat sangat panjang menunggu antrian Penyebrangan. Masyarakat setempat, menggunakan jasa rakit untuk membantu para pengendara melintasi area tersebut.
Antrian kendaraan diwilayah itu berlangsung 1 kali 24 jam. Bahkan para pengendara harus rela tidur di wilayah lokasi banjir untuk menunggu antrian.
Wakil Bupati Konut H.Abuhaera mengatakan wilayah Sabandete Kecamatan Oheo merupakan langganan banjir tiap tahunnya. Dimana setiap kali hujan deras turun pasti terjadi banjir dan menutupi badan jalan, sehingga membuat arus lalulintas lumpuh.
“Kami berharap dan menghimbau agar pemerintah pusat, dan dari Balai jalan Sulawesi PUPR ada perhatian khusus untuk pembenahan serta perbaikan jalan di Konawe Utara ini, mengingat tiap tahun Konawe Utara langganan banjir,”harapnya
Untuk diketahui, Para pengendara yang hendak melintas harus menggunakan jasa rakit yang tarifnya berfariatif mulai dari Rp 50 ribu untuk roda dua dan Rp 500 ribu untuk roda empat.
Sementara di beberapa wilayah kecamatan lainnya di Konut, tepatnya Desa Puwanggudu, Kecamatan Asera dan Desa Labungga, Kecamatan Andowia, beberapa rumah, fasilitas ibadah juga terendam banjir.
Bahkan hasil panen masyarakat mulai dari padi, kacang jagung seluas ratusan hektar gagal total akibat diterjang banjir. Masyarakat petani alami kerugian hingga ratusan juta rupiah.(bsl/b)












