PENDIDIKAN

Kuatkan Literasi Ditengah Masyarakat, Pemda Konut Gelar Show Literasi

62
×

Kuatkan Literasi Ditengah Masyarakat, Pemda Konut Gelar Show Literasi

Sebarkan artikel ini
Bupati Konawe Utara Ruksamin saat memberikan sambutanya di acara road Show Literasi yang berlangsung di aula Dinas Perpustakaan Konut. (Foto: Istimewa)

NARASISULTRA.ID, KONUT- Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut) terus melakukan penguatan terhadap minat baca masyarakat Konut.

Yang mana diketahui, saat ini minat baca masyarakat makin kesini belum dapat menunjukan kenaikan yang signifikan.

Untuk meminimalisir kurangnya minat baca di masyarakat, Pemda Konut gelar kegiatan Road Show Literasi, dengan mengusung tema ‘Kolaborasi dan bersinergi untuk penguatan Literasi masyarakat melalui program transformasi perpustakaan berbasis Inklusi sosial’.

Bupati Konut Ruksamin mengatakan Perpustakaan yang merupakan salah satu institusi layanan publik, harus memberikan layanan kepada pemustaka untuk meningkatkan kegemaran membaca.

Ruksamin menjelaskan, masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan, memanfaatkan, dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan baik untuk mereka yang berada di daerah terpencil, terisolir, atau terbelakang sebagai akibat faktor geografis begitu pula masyarakat yang cacat atau kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh layanan perpustakaan.

”Kami Pemda Konut sangat mendukung upaya yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Nasional dalam program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sejak tahun 2016,”tuturnya saat di jumpai usai membuka Road Show Literasi baru-baru ini.

Mantan Ketua DPRD Konut tersebut menjelaskan, dalam upaya membangun kualitas sumber daya manusia di Konut, budaya literasi perlu menjadi fondasi yang kokoh untuk mewujudkan masyarakat berkualitas dan sejahtera.

“Sehingga, literasi adalah bentuk cognitive skill atau memampukan manusia untuk mengidentifikasi, mengerti, memahami, dan mencipta yang diperoleh dari kegiatan membaca yang kemudian ditransformasikan dalam kegiatan-kegiatan yang produktif yang memberikan manfaat sosial, ekonomi dan kesejahteraan,”tutupnya.

Untuk informasi, pengukuran budaya literasi diukur dalam tiga dimensi, yaitu:

– Persentase penduduk yang membaca selain kitab suci dengan nilai.

– Persentase penduduk yang mengakses internet.

– Persentase penduduk yang mengunjungi perpustakaan/memanfaatkan taman baca.(Bsl/b).